Kamis, 17 Maret 2011

My Side Story – Part 1


Pria Zodiak

Suatu hari, aku mengikuti salah satu seminar internasional yang diadakan di salah satu hotel berbintang 5 di Surabaya. Dalam seminar itu, aku berkenalan dengan seorang pria yang juga merupakan peserta seminar. Kami saling bercerita satu sama lain mengenai berbagai hal. Kemudian kami pun saling bertukar nomor seluler agar kami masih tetap saling kontak di luar acara tersebut. Alhasil, kami tetap selalu berhubungan. Semakin lama hubungan kami semakin dekat, dan akupun mulai merasa nyaman bertukar pikiran dengannya. 

Selang sebulan kemudian, dia pun mengajakku untuk bertemu di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya. Saat itu kami gunakan untuk melepas rindu.Ketika bertemu, dia berkata bahwa dia mulai simpatik kepadaku. Terus terang aku bingung, simpatik itu perasaan yang bagaimana sih? Kami pun melanjutkan pembicaraan sampai dia bertanya apa zodiakku. Aku menjawab bahwa zodiakku adalah Sagitarius. Kemudian wajahnya tampak muram. Aku menanyakan padanya, mengapa wajahnya tampak begitu muram setelah mengetahui zodiakku. Dia pun menjawab bahwa dia sedih karena ternyata zodiak kami tidak cocok alias tidak berjodoh, yang entah apa zodiaknya aku lupa.

Jujur aku kaget mendengar penjelasannya. Ternyata hari gini masih ada ya orang segitu mikirinnya soal zodiak. Zodiak kan belum tentu bener. Apa setiap dia akan mencintai orang dia akan bertanya lebih dahulu apa zodiak orang tersebut. Benar-benar konyol. Terima kasih Tuhan karena aku tidak sampai menaruh rasa padanya. Bisa-bisa segala tindakannya akan digantungkan pada ramalan zodiak. (hil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar